1. Jelaskan beserta contoh kalimat efektif !
Jawab:
Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat ditangkap dan mudah dipahami oleh pembaca, menghayati masing-masing tuturan. Keterpahaman inilah yang menjadi salah satu kreteria kalimat efektif. Kriteria lain adalah kelaziman. Dalam karangan keilmuan diharapkan memakai kata, susunan frasa dan kalimat yang lazim dalam ragam bahasa keilmuan.
a. Kalimat tersebut memiliki subjek dan predikat dengan jelas. Kejelasan
subjek dan predikat dapat dilakukan dengan menghindarkan penggunaan
kata di, dalam, bagi, untuk, pada, sebagai, tentang, mengenai, menurut,
dan sebagainya.
Contoh:
Bagi semua mahasiswa perguruan tinggi ini harus membayar uang kuliah (salah).
Semua mahasiswa perguruan tinggi ini harus membayar uang kuliah (benar).
b. Tidak terdapat subjek ganda.
Contoh:
Soal itu saya kurang jelas (salah).
Soal itu bagi saya kurang jelas (benar).
c. Kata penghubung intra kalimat tidak dipakai pada kalimat tunggal.
Contoh:
Kami datang agak terlambat. Sehingga tidak dapat mengikuti acara pertama (salah).
Kami datang agak terlambat sehingga kami tidak dapat mengikuti acara pertama (benar).
Atau,
Kami datang agak terlambat. Oleh karena itu, kami tidak dapat mengikuti acara pertama (benar).
d. Predikat kalimat tidak didahului oleh kata yang.
Contoh:
Bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa Melayu (salah).
Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu (benar).
2.Ubahlah kalimat berikut ini menjadi kalimat efektif :
a. Kepada semua informan penelitian mendapatkan dua macam instrument yaitu angket dan catatan kegiatan.
b. Di dalam artikel Koran itu menyuratkan bahwa sumber daya alam yang bermacam-macam di Indonesia ini belum dimanfaatkan secara maksimal.
c.Dengan beredarnya internet masuk desa bermanfaat sekali bagi masyarakat pedesaan.
Jawab:
a. Semua informan penelitian akan mendapatkan dua macam instrument yaitu angket dan catatan kegiatan.
b. Artikel koran tersebut menyuratkan bahea sumber daya alam yang bermacam-macam di Indonesia, belum dimanfaatkan secara maksimal.
c. Internet yang masuk ke desa, bermanfaat sekali bagi masyarakat pedesaan.
Gambar
Kamis, 07 Januari 2016
Tugas 4
Berikanlah contoh dalam kalimat beberapa perhubungan makna seperti sinonim, hiponimi, homonimi, polisemi, dan antonimi.
Jawab:
Sinonim
sumber: http://barnabasbarus.blogspot.co.id/2013/01/tugas-iv-bahasa-indonesia.html
Jawab:
Sinonim
adalah suatu kata yang memiliki bentuk yang berbeda namun memiliki arti
atau pengertian yang sama atau mirip. Sinomin bisa disebut juga dengan
persamaan kata atau padanan kata.
Contoh dalam kalimat
:
a.
Kemarin Rido menyatakan cinta kepada perempuan yang
dia cintai tetapi dia sudah memiliki wanita pujaan hati
b.
Harga pakaian dan baju di toko butik itu sangat mahal
·
Hiponimi
adalah kata-kata yang mewakili banyak kata lain. Kata
hipernim dapat menjadi kata umum dari penyebutan kata-kata lainnya. Sedangkan
hiponim adalah kata-kata yang terwakili artinya oleh kata hipernim. Umumnya
kata-kata hipernim adalah suatu kategori dan hiponim merupakan anggota dari
kata hipernim.
Contoh
dalam kalimat :
a.
Ibu membeli bunga di pameran bunga.
b.
Ibu membeli anggrek di pameran bunga.
c.
Ali berangkat ke sekolah dengan menggunakan kendaraan
bermotor.
d.
Ali berangkat ke sekolah dengan menggunakan sedan.
·
Homonimi
adalah
kata-kata yang sama bunyi dan bentuknya tetapi mengandung makna dan pengertian
yang berbeda. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya homonim adalah ( a )
kata-kata yang berhomonim itu berasal dari bahasa atau dialek yang berlainan, (
b ) kata-kata yang berhomonim itu terjadi sebagaimana hasil proses morfologis
Contohnya adalah kata “mental”
dalam arti mental (kepribadian ) dengan kata mental (terpelanting).
Contoh kalimatnya :
Contoh kalimatnya :
a.
Setiap hari senin polisi selalu mengadakan apel pagi
b.
Kemarin ibu membeli buah apel di pasar
c.
Andi sering membeli rokok filter untuk ayahnya
d.
Sebaiknya kita memiliki filter dalam berfikir agar
tidak gegabah dalam bertindak
·
Polisemi
adalah kata-kata yang memiliki makna atau arti lebih
dari satu karena adanya banyak komponen konsep dalam pemaknaan suatu kata. Satu
kata seperti kata "kepala" dapat diartikan bermacam-macam walaupun
arti utama kepala adalah bagian tubuh manusia yang ada di atas leher.
Contoh
dalam kalimat :
a.
Guru yang dulunya pernah menderita cacat mental itu
sekarang menjadi kepala sekolah smp kroto emas.
b.
Tiap kepala harus membayar upeti sekodi tiwul kepada
ki joko cempreng.
c.
Semenjak ia di angkat menjadi Kepala sekolah ia
menjadi Besar kepala
·
Antonim
adalah
suatu kata yang artinya berlawanan satu sama lain. Antonim disebut juga dengan
lawan kata.
Contoh
dalam kalimat :
·
Nilai ujian atematika Budi sangat tinggi tapi nilai
ujian Bahasa Inggris sangat rendah
·
Di butik AMARA menyediakan pakaian laki-laki dan pakaian
perempuansumber: http://barnabasbarus.blogspot.co.id/2013/01/tugas-iv-bahasa-indonesia.html
Surat Undangan (tugas 3)
Buatlah format surat undangan rapat untuk Dosen Pengampu mata kuliah Bhs Indonesia, dalam acara pembahasan kurikulum Bhs Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Pelaksanaan tanggal 25 November 2015 di Auditorium Universitas Gunadarma gedung 4 lt.6 depok, jam 09.00 WIB . Yang mengundang adalah koordinator mata kuliah.
Demikian
surat undangan ini kami buat, atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
Depok, 20 November 2015
No. : 001/RPT/KB03/UG/18
Perihal : Undangan Rapat
Lampiran : -
Perihal : Undangan Rapat
Lampiran : -
Dengan Hormat,
Sehubungan
dengan akan diselenggarakannya rapat mengenai Pembahasan Kurikulum Bahasa
Indonesia untuk Perguruan Tinggi, dengan ini, kami mengundang
seluruh Dosen Mata Kuliah Bahasa Indonesia Universitas Gunadarma, untuk mengikuti
rapat tersebut yang akan dilaksanakan pada :
Hari
: Rabu
Tanggal
: 25 November 2015
Waktu
: 09.00 WIB
Tempat
: Auditorium UG gd 4 lt.6, Depok
Mengingat
pentingnya acara tersebut, maka kami mengharapkan kehadiran Bapak/Ibu untuk hadir
tepat pada waktunya.
Hormat kami, Mengetahui,
Yuvensia Puspita Sari Prof. Dr. E. S Margianti, SE.,MM
(Ketua Panitia) (Rektor Universitas Gunadarma)
(Ketua Panitia) (Rektor Universitas Gunadarma)
Canon G5 X & G9 X, Kamera Saku Mungil Berkemampuan Besar
Ari Saputra -
detikinet
Jumat, 18/12/2015 17:39 WIB
Jakarta -
Meski baru Februari tersedia di toko retail, Canon PowerShot G5 X dan G9 X
resmi dikenalkan ke publik Indonesia. Spesifikasi keduanya tidak ada perbedaan
mencolok selain body G5 X yang lebih bongsor, maskulin dan kokoh. Sementara G9
X ramping dan mungil, sangat cocok bagi perempuan yang mobile namun tetap
menginginkan keindahan foto maksimal.
detikINET yang mencoba keduanya usai peluncuran di Bandung, Senin (15/12) malam, langsung kepincut. Terutama soal fitur layar sentuh LCD yang membuat operasional keduanya sangat mudah meski disetel pada mode manual sekalipun.
Selain itu, prosesor dan ketajaman lensa G5 X dan G9 X mampu unjuk gigi untuk foto malam atau kondisi low light. Saat dicoba di ISO tertinggi yakni ISO 12800, noise/grain yang dihasilkan tidak terlalu mencolok.
Berikut review singkat keduanya.
1. Desain.
Desain G5 X sangat nyaman untuk kelas entry level dan prosumer. G5 X terlihat kokoh dengan desain siku dan tonjolan lampu flash di bagian kepala. Itu belum termasuk electronic viewfinder yang agak menjorok ke belakang sehingga pipi fotografer tidak akan menempel di LCD saat mengintip di viewfinder.
Selain itu, tonjolan di sisi kanan atas membuat pegangan jempol lebih akurat mencengkeram kamera. Lempengan karet semakin menyempurnakan desain yang ergonomis, nyaman, luwes dan fungsional saat mengoperasionalkan kamera.
Bagaimana dengan G9 X? Dengan segmen untuk kamera poket, desain kamera yang dibandrol harga Rp 5 jutaan tersebut sangat fashionable. Tentu tanpa menghilangkan unsur kamera yang ringkas dan operasional yang mudah.
"G5 X itu lebih kekar, macho. Kalau G5 X menyasar ke perempuan. Bodynya kecil biar masyk ke tas perempuan," kata Marketing Manager Image Communications Product PT Datascrip Angelie Ivone.
2. Lensa tajam dan efek bokeh yang mumpuni
Lensa G5 X punya focal length yang equivalen dengan 24-100mm dan maksimal aperture pada f/1,8. Sementara G9 X 28-84mm eq dengan diafragma terbesar di f/2.0.
Pilihan lensa dengan jarak pandang terlebar di 24mm dan 28mm membuat G5 X-G9 X
sangat menyenangkan untuk foto outdoor, traveling maupun mendokumentasikan
kegiatan ramai-ramai. Sementara untuk focal lenght 84mm dan 100mm sangat cocok
untuk foto portrait hingga close up.
Sebagai catatan, bilangan lensa 24mm, 28mm, 84mm (atau 70mm/85mm) dan 100mm merupakan favorit pada fotografer profesional. Focal lenght tersebut sangat cocok untuk aktivitas indoor maupun outdoor dengan maksimal.
Kekuatan lensa pada aperture f/1,8 dan f/2.0 membantu G5 X -G9 X membaca subjek foto pada kondisi low light. Sekaligus, kalaupun cahaya normal, menghasilkan efek bokeh yang sangat menyenangkan.
Oh iya, depth of field (ruang tajam) yang dihasilkan kedua lensa tersebut patut diandalkan tanpa harus kesulitan memfokuskan pada subjek yang kecil sekalipun.
"Ini karena lensa dibuat berlapis seperti kamera profesional. Tajam," imbuh Ivone.
3. Fitur layer sentuh yang user friendly.
Fitur layar sentuh pada LCD kamera G5 X dan G9 X patut diacungi jempol. Sebab, fitur ini sangat user friendly seperti mengoperasionalkan smartphone pada umumnya. Sehingga untuk membuat pilihan mode pemotretan semudah sentuhan jari termasuk untuk memencet shutter dari layar LCD.
Yang patut digarisbawahi, pilihan aperture, ISO dan speed dapat dilakukan di touch screen. Hal ini membuat operasional mode Manual atau Tv/Av sangat mudah dilakukan oleh pemula sekalipun. Apalagi lightmeter terlihat jelas di bagian bawah LCD membuat foto under atau over exposure bisa diantisipasi.
4. ISO hingga 12800 dan resolusi 20.2 MP
Resolusi 20.2 megapixel dengan ISO mencapai 12800 menjadikan kamera G5 X dan G9 X bisa naik kelas ke level profesional. Kedua tolak ukur tersebut (resolusi dan ISO) menjadi parameter utama dalam dunia fotografi digital.
Semakin tinggi ISO yang ditawarkan, kemungkinan membaca gambar di kondisi low light semakin mudah. Konsekuensinya, ISO tinggi biasanya akan berdampak pada gambar yang grainy (gambar berbintik-bintik kecil mirip pasir jika di-zoom).
Saat PowerShot G9 X dicoba pada ISO 3200, hasilnya masih memuaskan. Tidak ada efek grainy yang menonjol sehingga foto masih nyaman dilihat. Sementara saat dicoba pada level 12800, efek grainy sudah terlihat namun 'bintik-bintik pasirnya' masih bisa ditoleransi.
Sebanding dengan itu, resolusi 20.2 MP membuat hasil foto G5 X dan G9 X masih bisa dicropping (dipotong) tajam hingga lebih dari seperlimanya. Sehingga kesalahan yang tidak perlu saat pemotretan atau mencari fokus cerita yang lain masih bisa dikoreksi dengan nyaman.
5. Fitur lain yang patut diacungi jempol
Selain keutamaan fitur diatas, banyak fasilitas lain di kamera PowerShot G5 X dan G9 X yang patut diulas. Seperti kemampuan koneksi ke kamera smartphone yang cepat sehingga bisa langsung di-share ke media sosial. Termasuk pilihan filter digital dan membuat efek sederhana seperti fisheye, croping dan perbaikan saturasi warna yang bisa dilakukan di layar LCD.
Electronic viewfinder G5 X memudahkan memotret pada kondisi terang benderang yang biasanya membuat cahaya LCD tidak terlihat. Seperti jika sedang bermain di pantai, mengintip di viewfinder terasa sangat menyenangkan dan seolah mampu menggerakan tangan untuk selalu memencet shutter.
Yang paling unik yakni kekuatan baterai yang bisa di-charge lewat kabel USB layaknya nge-charge ponsel. Bahkan, jika kondisi terpaksa, G5 X mampu di-charge menggunakan powerbank sehingga tidak perlu takut kehabisan baterai.
6. Kelemahan
Kelemahan G5 X dan G9 X yakni belum menyediakan fitur video 4K. Keduanya baru sebatas pada video Full HD (1080p) sehingga bagi yang mengejar kualitas video, bisa sedikit kesulitan.
Hal itu bisa dimaklumi karena semua kamera Canon belum ada yang mewadahi video 4K selain EOS Cinema. "Mudah-mudahan ke depannya bisa cepat ke 4K," kata Ivone.
Analisis:
Sebagai kamera saku premium, G9 X bisa menjadi pilihan menarik. Begitu pula dengan G5 X yang menyasar prosumer ataupun fotografer non profesional yang menginginkan pengalaman memotret lebih berkualitas.
Keduanya sangat tepat untuk menemani traveling, food photography, arsitektur, street photography, human interest atau dokumentasi keluarga yang berharga.
Hanya saja, dengan harga yang sulit dibilang murah (Rp 5,7 juta untuk G9 X dan Rp 8,9 juta untuk G5 X), calon pembeli harus benar-benar memaksimalkan fitur dan kualitas yang ditawarkan.
(Ari/asj)
detikINET yang mencoba keduanya usai peluncuran di Bandung, Senin (15/12) malam, langsung kepincut. Terutama soal fitur layar sentuh LCD yang membuat operasional keduanya sangat mudah meski disetel pada mode manual sekalipun.
Selain itu, prosesor dan ketajaman lensa G5 X dan G9 X mampu unjuk gigi untuk foto malam atau kondisi low light. Saat dicoba di ISO tertinggi yakni ISO 12800, noise/grain yang dihasilkan tidak terlalu mencolok.
Berikut review singkat keduanya.
1. Desain.
Desain G5 X sangat nyaman untuk kelas entry level dan prosumer. G5 X terlihat kokoh dengan desain siku dan tonjolan lampu flash di bagian kepala. Itu belum termasuk electronic viewfinder yang agak menjorok ke belakang sehingga pipi fotografer tidak akan menempel di LCD saat mengintip di viewfinder.
Selain itu, tonjolan di sisi kanan atas membuat pegangan jempol lebih akurat mencengkeram kamera. Lempengan karet semakin menyempurnakan desain yang ergonomis, nyaman, luwes dan fungsional saat mengoperasionalkan kamera.
Bagaimana dengan G9 X? Dengan segmen untuk kamera poket, desain kamera yang dibandrol harga Rp 5 jutaan tersebut sangat fashionable. Tentu tanpa menghilangkan unsur kamera yang ringkas dan operasional yang mudah.
"G5 X itu lebih kekar, macho. Kalau G5 X menyasar ke perempuan. Bodynya kecil biar masyk ke tas perempuan," kata Marketing Manager Image Communications Product PT Datascrip Angelie Ivone.
2. Lensa tajam dan efek bokeh yang mumpuni
Lensa G5 X punya focal length yang equivalen dengan 24-100mm dan maksimal aperture pada f/1,8. Sementara G9 X 28-84mm eq dengan diafragma terbesar di f/2.0.
Sebagai catatan, bilangan lensa 24mm, 28mm, 84mm (atau 70mm/85mm) dan 100mm merupakan favorit pada fotografer profesional. Focal lenght tersebut sangat cocok untuk aktivitas indoor maupun outdoor dengan maksimal.
Kekuatan lensa pada aperture f/1,8 dan f/2.0 membantu G5 X -G9 X membaca subjek foto pada kondisi low light. Sekaligus, kalaupun cahaya normal, menghasilkan efek bokeh yang sangat menyenangkan.
Oh iya, depth of field (ruang tajam) yang dihasilkan kedua lensa tersebut patut diandalkan tanpa harus kesulitan memfokuskan pada subjek yang kecil sekalipun.
"Ini karena lensa dibuat berlapis seperti kamera profesional. Tajam," imbuh Ivone.
3. Fitur layer sentuh yang user friendly.
Fitur layar sentuh pada LCD kamera G5 X dan G9 X patut diacungi jempol. Sebab, fitur ini sangat user friendly seperti mengoperasionalkan smartphone pada umumnya. Sehingga untuk membuat pilihan mode pemotretan semudah sentuhan jari termasuk untuk memencet shutter dari layar LCD.
Yang patut digarisbawahi, pilihan aperture, ISO dan speed dapat dilakukan di touch screen. Hal ini membuat operasional mode Manual atau Tv/Av sangat mudah dilakukan oleh pemula sekalipun. Apalagi lightmeter terlihat jelas di bagian bawah LCD membuat foto under atau over exposure bisa diantisipasi.
4. ISO hingga 12800 dan resolusi 20.2 MP
Resolusi 20.2 megapixel dengan ISO mencapai 12800 menjadikan kamera G5 X dan G9 X bisa naik kelas ke level profesional. Kedua tolak ukur tersebut (resolusi dan ISO) menjadi parameter utama dalam dunia fotografi digital.
Semakin tinggi ISO yang ditawarkan, kemungkinan membaca gambar di kondisi low light semakin mudah. Konsekuensinya, ISO tinggi biasanya akan berdampak pada gambar yang grainy (gambar berbintik-bintik kecil mirip pasir jika di-zoom).
Saat PowerShot G9 X dicoba pada ISO 3200, hasilnya masih memuaskan. Tidak ada efek grainy yang menonjol sehingga foto masih nyaman dilihat. Sementara saat dicoba pada level 12800, efek grainy sudah terlihat namun 'bintik-bintik pasirnya' masih bisa ditoleransi.
Sebanding dengan itu, resolusi 20.2 MP membuat hasil foto G5 X dan G9 X masih bisa dicropping (dipotong) tajam hingga lebih dari seperlimanya. Sehingga kesalahan yang tidak perlu saat pemotretan atau mencari fokus cerita yang lain masih bisa dikoreksi dengan nyaman.
5. Fitur lain yang patut diacungi jempol
Selain keutamaan fitur diatas, banyak fasilitas lain di kamera PowerShot G5 X dan G9 X yang patut diulas. Seperti kemampuan koneksi ke kamera smartphone yang cepat sehingga bisa langsung di-share ke media sosial. Termasuk pilihan filter digital dan membuat efek sederhana seperti fisheye, croping dan perbaikan saturasi warna yang bisa dilakukan di layar LCD.
Electronic viewfinder G5 X memudahkan memotret pada kondisi terang benderang yang biasanya membuat cahaya LCD tidak terlihat. Seperti jika sedang bermain di pantai, mengintip di viewfinder terasa sangat menyenangkan dan seolah mampu menggerakan tangan untuk selalu memencet shutter.
Yang paling unik yakni kekuatan baterai yang bisa di-charge lewat kabel USB layaknya nge-charge ponsel. Bahkan, jika kondisi terpaksa, G5 X mampu di-charge menggunakan powerbank sehingga tidak perlu takut kehabisan baterai.
6. Kelemahan
Kelemahan G5 X dan G9 X yakni belum menyediakan fitur video 4K. Keduanya baru sebatas pada video Full HD (1080p) sehingga bagi yang mengejar kualitas video, bisa sedikit kesulitan.
Hal itu bisa dimaklumi karena semua kamera Canon belum ada yang mewadahi video 4K selain EOS Cinema. "Mudah-mudahan ke depannya bisa cepat ke 4K," kata Ivone.
Analisis:
Sebagai kamera saku premium, G9 X bisa menjadi pilihan menarik. Begitu pula dengan G5 X yang menyasar prosumer ataupun fotografer non profesional yang menginginkan pengalaman memotret lebih berkualitas.
Keduanya sangat tepat untuk menemani traveling, food photography, arsitektur, street photography, human interest atau dokumentasi keluarga yang berharga.
Hanya saja, dengan harga yang sulit dibilang murah (Rp 5,7 juta untuk G9 X dan Rp 8,9 juta untuk G5 X), calon pembeli harus benar-benar memaksimalkan fitur dan kualitas yang ditawarkan.
(Ari/asj)
2016 Marshmallow Meningkat,Kitkat Masih Mendominasi
2016-01-06 17:10:18 Oleh:
Eko Prasetyo
Google telah
merilis distribusi Android terbaru, sebelumnya pada bulan lalu, Android 6.0
Marshmallow telah beroperasi sebesar 0,5 persen. Nah, bulan ini data
menunjukkan bahwa penggunaan Marshmallow sedikit meningkat menjadi 0,7 persen.
Sementara, Android Lollipop masih menguasai 32,6 persen bulan ini.
Android
KitKat masih kokoh di posisi puncak dengan perolehan 36.1 persen, walaupun
angka tersebut turun dari bulan lalu yakni 36.6 persen. Lebih lanjut, Android
Jelly Bean juga masih punya porsi yang cukup besar dengan 24.7 persen.
Sedangkan, Android yang sudah tua, seperti Gingerbread , Ice Cream Sandwich dan
Froyo masing-masing bertahan pada 3.0 persen, 2.7 persen dan 0.2 persen. Jadi,
versi Android mana yang masih dijalankan pada perangkat Android Teknokerz?
via Gsmarena
sumber: http://www.teknoup.com/news/39349/marshmallow-meningkatkitkat-masih-mendominasi/
Analisis:
Sistem
Operasi Android dengan berbagai versinya. Semakin tinggi versinya, maka makin
banyak aplikasi yang ditawarkan. Semuanya dikembalikan lagi kepada penggunanya.
Ada yang butuh untuk menunjang pekerjaan, sekolah, fashion, hiburan, dll.
Umumnya semakin tinggi tinggi versinya maka banyak aplikasi yang bisa diakses.
Langganan:
Postingan (Atom)