Resensi
Novel
Judul : Till We Meet Again
Pengarang : Yoana Dianika
Penerbit : Gagas Media
Tahun
Terbit :
2011
Jumlah
Halaman : 298
Cetakan : 2
Harga : Rp 40.000,00
Sinopsis
Elena Sebastian Atmadja
adalah seorang gadis blasteran Indo-Eropa. Ayahnya, Sebastian berasal dari
Indonesia dan ibunya, Esther berasal dari Austria. Suatu ketika Esther
mengalami kecelakaan pesawat yang membuat Elena kehilangan ibunya. Ibunya
meninggalkan kalung liontin biola kepada Elena.
Dua bulan setelah
kematian Esther, Elena dan Sebastian memutuskan kembali ke Indonesia karena
ayahnya ingin mengubur kenangannya bersama istrinya di Wina. Sebelum kembali ke
Indonesia Elena kehilangan kalung di Schloß Schönbrunn. Ketika ia sedang
mencarinya, Elena bertemu dengan seorang anak laki-laki seumuran dengannya.
Anak itu berambut pirang dan bermata kelabu. Anak tersebut membantu Elena
mencari dan memberikan kaiserschmarrn (sebuah makanan) buatannya kepada Elena
yang dibuatnya dengan cinta. Hal tersebut menjadi kenangan indah untuk Elena
sebelum meninggalkan Wina.
Ketika Elena beranjak
remaja, ayahnya mengizinkannya untuk kuliah di Universitas Wina, karena ia
melihat bakat anaknya bermain biola dan berperan di seni teater. Akhirnya ia
mengambil jurusan seni teater.
Sesampainya di Wina ia
tinggal di sebuat apartemen bersama dengan teman sekamarnya yaitu Doput dan
Kimiko. Ketika itu ia menyadari bahwa tetangga kamarnya adalah pria yang mirip
dengan teman kecilnya dulu. Sebelumnya ia telah bertemu di bandara. Namanya
Häns Steffano yang dikiranya pangeran
saus cranberry-nya. Tetapi Elena salah orang. Ternyata
teman kecilnya adalah Chris yang manis dan ramah, mata birunya yang dilindungi
kacamata minus mencerminkan seorang ice breaker yang ceria. Serta seorang
Jessica Pölzer, seorang Indo blasteran Asia yang makin memperumit kehidupan
Elena di Austria.
Jenis
Novel
Novel Romantis
Bahasa
Menggunakan bahasa yang dimengerti yaitu bahasa
Indonesia, meskipun ada beberapa bahasa asing yang disajikan namun penulis
memberikan arti dari bahasa asing tersebut.
Unsur
Instrinsik
1. Tema
Bertemu dengan cinta masa lalu.
2.
Alur
Alur campuran,
karena sempat menceritakan masa lalu yaitu ketika Ibunya Elena, Esther mengalami kecelakaann pesewat
dengan ibunya Chris, Elisabeth.
3.
Perwatakan
a. Elena: gadis
yang ceria, bersemangat, berambisi.
b. Chris : pria yang cuek, cool,
bersabar, dan peduli.
c. Häns : pria yang menyakiti hati
Elena.
d. Jessica :
seorang wanita yang merusak hubungan Elena dengan pria yang didekatnya.
e. Sebastian :
ayah yang peduli dan penuh cinta.
f. Esther : ibu yang
perhatian dan penuh cinta.
g. Kimiko : Gadis
Jepang yang penuh kemeriahan.
h. Doput : Gadis
Perancis yang dingin namun perhatian.
i. Elisabeth :
Ibu Chris yang perhatian.
4.
Latar
a.
Tempat
: di rumah, Wina, Taman Stadtpark, Sungai Donnau, Schloß Schönbrunn, Cina, di
Jerman, Indonesia, di Praha.
b.
Waktu
: pagi hari, siang hari, malam hari, musim panas, musim dingin.
c.
Suasana:
patah hati ketika kehilangan pasangan hidup, kehilangan kekasih yang direbut,
bahagia ketika bertemu dengan cinta masa lalu, bahagia ketika sama-sama bermain
biola dalam satu panggung.
5.
Sudut
Pandang
Pemain seperti Elena, Chris, Hans, dan
Jessica yaitu orang pertama pelaku utama. Sisanya adalah orang pertama pelaku
sampingan.
6.
Amanat
Cinta yang senjati butuh waktu untuk
diungkapkan. Bukan dilihat dari masa lalu tetapi melihat cinta dengan murni.
Unsur Ekstrinsik
1.
Sejarah
Penulis
Yoana Dianika adalah pemenang ketiga
dari lomba 100% Roman Asli Indonesia. Wanita ini terlahir sebagai anak nomor
dua dari 3 bersaudara. Ia adalah seorang dreamer yang memiliki banyak keinginan
untuk dicapai, salah satunya menjadi seorang penulis yang memiliki karya tak
terlupakan. Yoana adalah mahasiswa di UNAIR yang mengambil jurusan Sastra Jepang.
2.
Nilai-nilai
Kehidupan
a.
Nilai
Moral: setiap orang memiliki hak untuk mencintai, namun kita harus sadar jika
seseorang sudah dimiliki, kita tidak boleh merebut hak tersebut.
b.
Nilai
Sosial Budaya: terdapat campuran budaya Eropa dan Indonesia. Budaya Eropa yang
ditonjolkan adalah bahasa komunikasinya yaitu bahasa Jerman, budaya teater,
serta budaya musik klasik. Sedangkan budaya Indonesia yang ditonjolkan hanya
komunikasi dengan bahasa Indonesia.
c.
Nilai
Estetika: ketika Chris mengungkapkan tentang hubungannya dengan Jessica, mantan
pacarnya kepada Elena dan menyatakan perasaannya juga di kota Praha.
Nilai Buku
1.
Kelebihan
Buku ini menjelaskan romantisnya
hubungan remaja di kota Wina. Bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia
namun terdapat beberapa kalimat yang diganti dengan bahasa asing seperti bahasa
Jerman, Jepang, dan Inggris. Selain itu, penulis mengajak pembaca terbawa arus
suasana dalam novel tersebut, sehingga pembaca seakan-akan sedang menyaksikan
langsung kejadian tersebut.
2.
Kelemahan
Awal cerita sedikit monoton sehingga
pembaca agak bosan.
Komentar
Menurut
saya cerita ini sangat menarik karena penulis mengajak pembaca untuk mengenal
budaya Eropa lewat tulisannya. Lalu alur ceritanya mudah dimengerti dan bahasa
yang digunakan cukup komunikatif. Serta masalah yang diangkat memang sudah
biasa namun penulis menyajikannya dengan kemasan yang menarik sehingga pembaca
menjadi penasaran akan akhir dari cerita tersebut.
Kesimpulan
Buku
ini layak dibaca dimulai dari usia remaja karena selain cerita cinta, novel ini
menyajikan pengetahuan akan budaya Eropa yang belum kita ketahui.
Till we meet again.. sebuah novel romantis yang membuat saya sedikitnya mengenal tentang Wina..
BalasHapusJalan ceritanya sederhana tapi kata-kata nya membuat kita terhanyut dalam cerita tersebut.. sebuah pertemuan di masa lalu ternyata di pertemuakan kembali oleh takdir memang benar jodoh tidak akan kemana..
Numpang promo ya jangan lupa juga buat berkunjung ke blog saya:
obat kista tradisional.
obat pelangsing herbal
terimakasih sebelumnya