Pengertian
dan Arti Penting Komunikasi
Komunikasi mengandung makna
bersama-sama (common). Istilah komunikasi atau communication berasal dari
bahasa Latin, yaiu communication yang berarti pemberitahuan atau pertukaran. Kata
sifatnya communisyang bermakna umumm atau bersama-sama.
Secara umum, komunikasi adalah
proses tercapainya kesamaan pengertian antara individu yang bertindak sebagai
sumber dan individu yang bertindak sebagai penerima; meliputi kemampuan
berbicara, mendengar,melihat dan kemampuan kognitif. Ada beberapa pengertian
mengenai komunikasi yang dikemukakan oleh beberapa ahli, dimana masing-masing
pengertian tersebut adalah:
·
Edward
Depari: Komunikasi adalah proses penyampaian gagasan, harapan dan pesan yang disampaikan
melalui lambing-lambang tertentu, mengandung arti, dilakukan oleh penyampai
pesan ditujukan kepada penerima pesan. (Ermawati dkk, 2008)
·
James
A.F. Stoner: Komunikasi adalah proses dimana seseorang berusaha memberikan
pengertian dengan cara pemindahan pesan. (Ermawati dkk, 2008)
·
John
R. Schemerhom: Komunikasi itu dapat diartikan sebagai proses antara pribadi
dalam mengirim dan menerima simbol-simbol yang berarti bagi kepentingan mereka.
(Ermawati dkk, 2008)
·
Dr.
Phill Astrid Susanto: Komunikasi adalah proses pengoperan lambang-lambang yang
mengandung arti. (Ermawati dkk, 2008)
·
Human
Relation of Work, Keith Davis: Komunikasi adalah proses lewatnya informasi dan
pengertian seseorang ke orang lain.
·
Oxford
Dictionary, 1956: Komunikasi adalah pengiriman atau tukar-menukar informasi,
ide, atau sebagainya. (Ermawati dkk, 2008)
Berdasarkan
berbagai pengertian tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa komunikasi
merupakan:
1.Kegiatan yang melibatkan dua orang atau lebih
2.Bentuk pembagian ide atau pikiran dengan menggunakan
lambang
3.Memiliki tujuan berupa terjadi perubahan pada orang lain.
Jenis Komunikasi
Jenis komunikasi dibagi dalam tiga
bentuk yakni verbal, non-verbal, dan para-verbal.
1. Komunikasi verbal : yakni pesan yang
disampaikan dalam bentuk kata-kata atau ucapan, berisi informasi melalui
pembicaraan atau bahasa tulisan. Komunikasi verbal bergantung pada bahasa.
2. Komunika si non-verbal : yakni
bentuk pesan yang berupa / disampaikan dengan gerakan tubuh (tidak diucapkan),
antara lain dengan facial expression,eye movement, lips movement, body
movement, dan physical appearance.
3. Komunikasi para-verbal : yakni
bentuk pesan yang mungkin bersama dengan bentuk pesan verbal (tetapi tidak
langsung), misalnya menggunakan saluran radio, televisi, kaset, telepon, alat
cetak, dan lain-lain
Proses Komunikasi
Menurut Cutlip dan Centre (2008),
komunikasi yang efektif harus dilaksanakan dengan melalui empat tahap, yaitu:
1. Fact Finding
Mencari,
mengumpul fakta dan data sebelum seseorang melakukan kegiatan komunikasi. Untuk berbicara di depan
suatu masyarakat perlu dicari fakta dan data tentang
masyarakat tersebut, keinginannya,
komposisinya dan sebagainya
2. Planning
Berdasarkan fakta dan data itu dibuatkan rencana tentang apa
yang akan dikemukakan dan bagaimana mengemukakannya. Bagi suatu masyarakat yang
agraris tentu saja pengemukaan komunikasi haruslah menggunakan cara yang sesuai
dengan ciri-ciri agraris.
3. Communicating
Setelah planning disusun maka tahap selanjutnya adalah
communicating atau berkomunikasi.
4. Evaluation
Penilaian dan analisis kembali diperlukan untuk melihat
bagaimana hasil komunikasi tersebut. Ini kemudian menjadi bahan bagi
perencanaan melakukan komunikasi selanjutnya.
Komunikasi Efektif
Komunikasi
efektif adalah tersampaikannya gagasan, pesan dan perasaan dengan cara yang
baik dalam kontak sosial yang baik pula. Komunikasi efektif adalah
komunikasi yang pada prosesnya dapat menghasilkan persepsi, perilaku dan
pemahaman yang berubah menjadi sama antara komunikator dan komunikan dapat
diperoleh. Yaitu apa yg diyakini oleh si pemberi pesan dan yg menerima pesan
itu sesuai, maksudnya apa yg diterima oleh si komunikan itu sama dg yg ingin
disampaikan oleh komunikator, dimana pesan itu dpt merubah perilaku, sikap, dan
pengetahuan si penerima pesan sesuai harapan komunikator.
Lima komponen penting dalam komunikasi, adalah:
a.Sumber (komunikator)
Dalam komunikasi, setiap orang
ataupun kelompok dapat menyampaikan pesan-pesan komunikasi itu sebagai suatu
proses, dimana komunikator dapat menjadi komunikan dan sebaliknya komunikan
dapat menjadi komunikator, hal-hal yang harus diperhatikan oleh komunikator penampilan,
penguasaan masalah, dan penguasaan bahasa.
b.Penerima pesan (komunikan)
Komunikan adalah objek, sasaran atau
audiens dari suatu sasaran dari kegiatan komunikasi atau orang yang menerima
pesan atau lambang. Komunikan bisa berupa klien atau indivudi, keluarga maupun
kelompok masyarakat.
c.Isi pesan (message)
Pesan adalah keseluruhan dari apa
yang disampaikan oleh komunikator. Pesan ini mempunyai inti pesan atau tema
yang sebenarnya menjadi pengarah di dalam suatu usaha mencoba mengubah sikap
dan tingkah laku komunikan. Pesan dapat mengupas berbagai segi, namun inti
pesan dari komunikasi akan selalu mengarah kepada tujuan akhir komunikasi,
sehingga harus memperhatikan hal-hal
sebagai berikut:
1. Penyampaian pesan: dapat dilakukan
melalui lisan, tatap muka, langsung, atau menggunakan media / saluran.
2. Bentuk pesan
a. Informatif: bersifat memberikan
keterangan (fakta-fakta), kemudian komunikan mengambil kesimpulan dan keputusan
sendiri
b. Persuasif: berisikan bujukan, yakni
membangkitkan pengertian dan kesadaran manusia bahwa apa yang disampaikan akan
memberikanperubahan sikap, tetapi perubahan ini adalah atas kehendak sendiri
(bukan dipaksa). Perubahan tersebut diterima atas kesadaran sendiri.
c. Koersif: penyampaian pesan yang
bersifat memaksa dengan menggunakan sanksi-sanksi apabila tidak dilaksanakan.
3. Merumuskan pesan yang baik
Pesan yang akan disampaikan harus tepat. Ibarat membidik dan
menembak, maka peluru harus cocok sesuai dengan sasaran. Pesan yang baik harus
memenuhi beberapa syarat antara lain umum( mudah di pahami oleh komunikan), jelas
dan gambling, bahasa jelas, positif, seimbang,dan sesuai dengan keinginan serta
kebutuhan komunikan.
4. Hambatan-hambatan terhadap pesan
Seringkali kita mengalami hal-hal yang tidak diharapkan
dalam
berkomunikasi,
lain yang dituju atau lain juga yang diperoleh. Dengan perkataan lain yang
diharapkan tidak sesuai dengan kenyataan. Hal ini disebabkan adanya
hambatan-hambatan terutama adalah:
- Hambatan
bahasa
Pesan
akan disalah-artikan sehingga tidak mencapai apa yang diinginkan, apabila bahasa yang digunakan tidak dipahami oleh komunikan.
-
Hambatan teknis
Pesan
dapat tidak utuh diterima komunikan karena gangguan teknis, misalnya suara tidak sampai karena pengeras suara
rusak, bunyi-bunyian, halilintar, lingku ngan yang berisik dan sebagainya.
d.Media(saluran)
Media adalah saluran penyampaian
pesan. Media komunikasi dapat
dikategorikan dalam dua bagian
yaitu:
1. Media umum: adalah media yang dapat
digunakan oleh segala bentuk komunikasi; contohnya radio CB, OHP, dan
sebagainya.
2. Media massa: adalah media yang
digunakan untuk komunikasi masal. Disebut demikian karena sifatnya, misalnya:
pers, radio, film, dan televisi.
e. Umpan balik (feed back)
Setelah pesan diterima oleh
komunikan diharapkan adanya umpan balik (feed back) yang diberikan komunikan,
dapat berbentuk bermacam-macam contohnya yaitu:
1. External feed back: umpan balik yang
diterima langsung oleh komunikator dari komunikan
2. Internal feed back: umpan balik yang
diterima komunikator bukan dari komunikan, akan tetapi datang dari pesan itu
sendiriatau dari komunikator sendiri.
3. Direct feed back (immediate feed
back): umpan balik langsung dalam suatu komunikasi, komunikan menggerakkan
salah satu anggota badannya.
4. Indirect feed back (delayed feed
back): dalam bentuk surat kepada direksi surat kabar, penyiar radio atau
penyiar televisi. Dalam hal ini umpan balik membutuhkan waktu.
5. 5.Inferential feed back: umpan balik
yang diterima dalam komunikasi massa yang disimpulkan sendiri oleh komunikator
meskipun secara tidak langsung, akan tetapi cukup relevandengan pesan yang
disampaikan.
Lima pondasi membangun komunikasi efektif
-
Berusaha benar-benar mengerti orang
lain (emphatetic communication).
-
Memenuhi
komitmen atau janji.
-
Menjelaskan harapan.
-
Meminta maaf secara tulus ketika Anda
membuat kesalahan.
-
Memperlihatkan integritas pribadi.
Implikasi Manajerial
Dalam kamus besar bahasa Indonesia
implikasi mempunya arti yaitu akibat.kata implikasi sendiri dapat merujuk ke
beberapa aspek salah satu aspek yang akan saya bahas kali ini implikasi
manajerial. Dalam manajemen sendiri terdapat 2 implikasi yaitu :
1. Implikasi prosedural meliputi tata
cara analisis, pilihan representasi, perencanaan kerja dan formulasi kebijakan.
2. Implikasi kebijakan meliputi sifat
substantif, perkiraan ke depan dan perumusan tindakan.
Jadi
implikasi manajerial memiliki arti Proses
Pengambilan Keputusan Partisipatif Dalam Organisasi manajerial yang
baik.
Teori
Managerial Grid
Teori dikemukakan oleh Robert K. Blake dan Jane S.
Mouton yang membedakan dua dimensi dalam kepemimpinan, yaitu “concern for
people” dan “concern for production”. Pada dasarnya teori managerial grid ini
mengenal lima gaya kepemimpinan yang didasarkan atas dua aspek tersebut, yaitu
:
1. Improvised
artinya pemimpin menggunakan usaha yang paling sedikit untuk menyelesaikan
tugas tertentu dan hal ini dianggap cukup untuk mempertahankan organisasi.
2. Country
Club artinya kepemimpinann didasarkan kepada hubungan informal antara individu
artinya perhatian akan kebutuhan individu dengan persahabatan dan menimbulkan
suasana organisasi dan tempo kerja yang nyaman dan ramah.
3. Team yaitu
kepemimpinan yang didasarkan bahwa keberhasilan suatu organisasi tergantung
kepada hasil kerja sejumlah individu yang penuh dengan pengabdian dan komitmen.
Tekanan untama terletak pada kepemimpinan kelompok yang satu sama lain saling
memerlukan. Dasar dari kepemimpinan kelompok ini adalah kepercayaan dan
penghargaan.
4. Task
artinya pemimpin memandang efisiensi kerja sebagai factor utama keberhasilan
organisasi. Penampilan terletak pada penampilan individu dalam organisasi.
5. Midle Road
artinya kepemimpinan yang menekankan pada tingkat keseimbangan antara tugas dan
hubungan manusiawi , dengan kata lain kinerja organisasi yang mencukupi
dimungkinkan melalui penyeimbangan kebutuhan untuk bekerja dengan memelihara
moral individu pada tingkat yang memuaskan.
Sumber:
WIRYANTO. 2004. Pengantar Ilmu
Komunikasi.Jakarta: Grasindo.
retno_ekawaty.staff.gunadarma.ac.id/.../Komunikasi+...
http://dimasihsanprasetyo.blogspot.com/2013/05/implikasi-manajerial.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar