Pengertian kelompok
Bapak Schein
memberikan pengertian kelompok sebagai sejumlah orang yang berbagi nilai
(share) terhadap pandangan yang sama dari suatu masalah dan mengembangkan
penyelesaian share tersebut.
Moekijat menjelaskan
bahwa suatu kelompok terdiri atas individu individu masing masing memiliki
suatu pola kemampuan kemampuan, sikap sikap dan sifat sifat kepribadian yang
khas.
Sebuah kelompok dibedakan atas sifat sifat
yang merupakan pengaruh dari faktor faktor seperti kepribadian individu
individu yang membentuk, hakikat hubungan hubungan antar individu dalam
kelompok dan peranan kelompok dalam organisasi.
Di dalam dan diantara kelompok kelompok kerja
yang telah diorganisasikan secara formal yang menuntut pola pekerjaan pekerjaan
yang diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi, terdapat sub-subkelompok yang
timbul secara informal. Kelompok kelompok ini disebut sebagai organisasi
informal.
Kemudian, pengertian kelompok oleh Muhyadi bahwa kelompok adalah sebuah
sistem yang terorganisasi, terdiri dari dua orang atau lebih yang berhubungan
satu sama lain sehingga dapat melaksanakan fungsi kelompoknya. Sistem ini
memiliki seperangkat pedoman tentang hubungan antaranggota dan memiliki
seperangkat norma yang mengatur fungsi tiap tiap anggota kelompok.
Karateristik Kelompok
Karakteristik
Umum Kelompok ada dua karakteristik yang melekat pada suatu kelompok, yaitu
norma dan peran.Yang akan dibahas dalam tulisan ini adalah tentang norma. Norma
adalah persetujuan atau perjanjian tentang bagaimana orang-orang dalamsuatu
kelompok berperilaku satu dengan lainnya. Ada tiga kategori norma kelompok,
yaitu norma sosial, prosedural dan tugas. Normasosial mengatur hubungan di
antara para anggota kelompok.
Sedangkan
norma prosedural menguraikan dengan lebih rinci bagaimana kelompok harus
beroperasi, seperti bagaimana suatu kelompok harus membuat keputusan. Beberapa
ahli mengatakan bahwa dalamsuatu kelompok terdapat ciri–ciri, yaitu :
1.
Terdiri dari 2 orang atau lebih
2.
Adanya interaksi yang terus menerus
3.
Adanya pengembangan identitas kelompok
4.
Adanya norma–norma kelompok
5.
Adanya diferensiasi peran
6.
Peran yang saling tergantung
7.
Produktivitas bertambah atau meningkat
8.
Saling membagi tujuan yang sama
Lima Tahap Pembentukan Kelompok
1. Forming
Saat
memulai pembentukan kelompok forming merupakan tahap pembentukan awal
atau pengenalan dalam membangun sebuah kelompok, dalam tahap ini peserta belum
memahami satu sama lain, dan kejelasan mengenai norma, peran, dan tujuan masih
kurang, ada kecemasan mengenai adanya kepercayaan diantara anggota team,
tingginya ketergantungan pada figur kepemimpinan untuk tujuan dan arah ada pada
tahapan ini, dan yang menjadi isu utama adalah keberadaan diri-pribadi, penerimaan
dan kepercayaan. Ketika kita terlibat dalam sebuah proyek yang melibatkan lima puluh
lebih orang, maka semua akan menjaga dirinya sebelum saling mengenal.
2.
Storming
Tahapan
kedua setelah pengenalan awal, storming merupakan tahap terjadinya
konflik dan kecenderungan tampil individual untuk menunjukkan mengenai
eksistensi diri dan dominasi satu atau lebih orang. Pada tahapan ini yang
menjadi isu utama adalah: kekuasaan (power), kontrol dan konflik. Bila
sebuah pembentukan team tidak bisa melewati storming maka akan berakibat
pada kegagalan. Kelompok yang kita bentuk dan mulai mengenal satu dengan yang
lain, namun saling menonjolkan diri juga, sebagai pemimpin kita memastikan
mendengar satu dengan yang lain untuk mempersatukan.
3. Norming
Tahapan
ketiga pada pembentukan kelompokan adalah norming, tahapan ini merupakan
tahap timbulnya kerjasama (cooperation). Keterikatan antar individu
dalam team (Cohesiveness) pada tahap ini sudah mulai terjadi :
kelompok akan berbagi tanggung jawab dan kontrol, menghargai perbedaan di
antara mereka sendiri, mulai berpikir dalam hal “kita” daripada “saya. Pada
tahap ini mulai terbentuk adanya norma dan ground rules dengan
isu utama: tingkat keterampilan meningkat yang mengarah ke positif, bahkan
perasaan euforia. Saat tahap ini setiap individu telah mencapai keterikatan
yang dibutuhkan, biasanya keseimbangan bahwa mereka memiliki tujuan yang
sama.
4.
Performing
Pada tahap
ini pembentukan kelompok telah sampai pada tahap kematangan (mature phase)
dari sebuah tim, kontribusi anggota tim tinggi sehingga timbul sinergi.
Kepercayaan diri anggota tim mengenai kemampuan mereka meningkat untuk mencapai
tujuan dan mampu mengatasi hambatan. Pada tahapan ini yang menjadi isu utama
adalah: peningkatan dan pertumbuhan (refinement & growth), kelompok
akan bertumbuh dan meningkat dan seorang pemimpin merasakan kerja keras yang
dilakukan selama ini terjadi.
5.
Adjourning
Sampai pada
tahap ini kelompok akan berpisah karena itu selesainya proyek tim atau
tujuan akhir tim sudah tercapai. Dalam sebuah project memang kelompok akan
terpisah, karena berakhirnya pekerjaan dan justru kekompakan sudah kuat, bisa
terbentuk dilain waktu dengan kelompok yang lebih kuat lagi.
Kekuatan Team Work
Pemimpin
menggerakkan anggotanya untuk lebih berkarya dan berkontribusi, seperti
melakukan suatu energi gerak kinetik, yaitu mendorong anggotanya bergerak maju
melakukan tugas dan tanggung jawabnya seoptimal mungkin demi sukses bersama. Kunci keberhasilan sebuah
TEAMWORK lebih ditentukan oleh sinergi semua anggota termasuk pimpinan dalam
organisasi. Kunci sukses kerja sama terletak kepada kapasitas dan daya guna
setiap orang memberikan nilai tambah dan manfaat bagi kemajuan dan keberhasilan
organisasi mencapai tujuan bersama.
Implikasi
Manajerial
Implikasi
manajerial dalam hal pembentukan kelompok sangat terlihat pada pembentukan team
work pada suatu perusahaan. Perusahaan dapat mengefektifkan dan
mengefisiensikan proses operasional usaha mereka melalui team work. Pemimpin
perusahaan juga dapat lebih mudah dalam mengontrol tenaga kerja mereka sehingga
dapat memberikan apresiasi sesuai dengan hasil pencapaian baik secara umum
melalui team work maupun secara khusus melalui anggota-anggotanya.
Sumber:
http://www.apapengertianahli.com/2015/03/pengertian-kelompok-dan-alasan-pembentukan-kelompok.html
http://www.academia.edu/4626796/Definisi_Kelompok
http://businesslounge.co.id/2014/09/08/lima-tahap-pembentukan-kelompok-dalam-project/
(sedikit revisi)
http://www.jogjaleker.com/teamwork/
http://cindy-ts.blogspot.com/2013/05/implikasi-manajerial-dalam-kelompok.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar