Gambar

Minggu, 09 Oktober 2016

INOVASI TELEMATIKA BIDANG SOSIAL MEDIA YAITU SNAPCHAT



A. Pengertian Telematika

Telematika berasal dari bahasa perancis “Telematique” yang merujuk pada bertemunya sistem jaringan komunikasi dengan teknologi informasi (http://law.ui.ac.ic/lama/telematika/index.html). Teknologi Informasi merujuk pada sarana prasarana, sistem dan metode untuk perolehan, pengiriman, penerimaan, pengolahan, penafsiran, penyimpanan, pengorganisasian, dan penggunaan data yang bermakna ( Miarso, 2007 ).
Pada praktisi menyatakan bahwa “Telematics“ adalah singkatan dari “Telecommunication” and “informatics” sebagai wujud dari perpaduan konsep Computing and Communication. Istilah Telematics juga dikenal sebagai “the new hybrid technology” yang lahir karena perkembangan teknologi digital. Perkembangan ini memicu perkembangan teknologi telekomunikasi dan informatika menjadi semakin terpadu ( konvergensi ). Semula media masih belum menjadi bagian integral dari isu konvergensi teknologi informasi komunikasi pada saat itu.
Belakangan baru disadari bahwa penggunaan sistem komputer dan sistem komunikasi ternyata juga menghindarkan media komunikasi baru. Lebih jauh lagi istilah Telematika kemudian merujuk pada perkembangan konvergensi antara telekomunikasi, media dan informatika yang semula masing-masing berkembang secara terpisah.
Konvergensi Telematika kemudian dipahami sebagai sistem elektronik berbasiskan teknologi digital atau “The Net”. Dalam perkembangannya istilah “media” dalam Telematika berkembang menjadi wacana “multimedia”. Hal ini sedikit membingungkan masyarakat, karena istilah “multimedia” semula hanya merujuk pada kemampuan sistem computer untuk mengolah informasi dalam berbagai medium. Adalah suatu ambigus jika istilah Telematika dipahami sebagai akronim Telekomunikasi, Multimedia dan Informatika (http://law.ui.ac.ic/lama/telematika/index.htm).
Menurut instruksi presiden RI no.6 tahun 2001 tentang kerangka kebijakan perkembangan dan pendayagunaan telematika di Indonesia didapat pengertian telematika sebagai berikut : “……. Telekomunikasi, media dan informatika atau disingkat sebagai teknologi telematika…”. (http://www.indonesia.go.id/id/produk_uu/isi/inpres2001/ip%206-2001%20lamp.html).
Alfin Toffler berpendapat bahwa teknologi telekomunikasi dan informatika , kini populer dengan nama telematika (Yuliar,2007).
Menurut Yusuf Hadi Miarso ( 2007 ) telematika merupakan sinergi teknologi telekomunikasi dan informatika untuk keperluan pemrosesan data dengan sistem binary ( digital ). Telekomunikasi adalah sistem hubungan jarak jauh yang terjalin melalui saluran kabel dan nirkabel ( gelombang suara, elektromagnetik, dan cahaya ). Sedangkan informatika adalah pengelolaan data yang bermakna dengan sistem binary ( digital ). Istilah Teknologi dan Komunikasi (ICT = Information and Communication Technology ) yang lebih dikenal sekarang ini bermaksud memperluas pengertian telematika.
Jadi , dapat disimpulkan bahwa Telematika merupakan konvergensi antara teknologi Telekomunikasi , Media dan Informatika yang digunakan untuk keperluan pemrosesan data dengan sistem binary / digital.

B. Fungsi Telematika

Selaras dengan pengertian telematika sebagai sarana komuikasi jarak jauh, maka fungsi dari telematika antara lain :

1. Penyampai informasi. Telematika digunakan sebagai penyampai informasi agar orang yang melakukan Komunikasi menjadi lebih berpengetahuan dari sebelumnya. Bertambahnya pengetahuan manusia akan meningkatan keterampilan hidup, menambah kecerdasan, meningkatkan kesadaran dan wawasan.

2. Sarana Kontak sosial hidup bermasyarakat. Interaksi sosial menimbulkan kebersamaan; keakraban, dan kesatuan yang akan melahirkan kerjasama. Telematika menjadi penghubung diantara peserta kerjasama tersebut, walaupun mereka tersebar dimana-mana. Telematika menjembatani proses interaksi sosial dan kerjasama sehingga menghasilkan jasa yang memiliki nilai tambah dibanding hasil perseorangan.

C. Snapchat

Perlahan tapi pasti, jumlah pengguna Snapchat mengalahkan media sosial lain, yang notabene adalah pendahulunya. Mengapa Snapchat bisa cepat meraih banyak pengguna, khususnya anak-anak muda yang begitu gandrung padanya?
Butuh waktu empat tahun saja bagi Snapchat untuk bisa mengalahkan pendahulunya, Twitter. Aplikasi media sosial berbagi teks, foto, dan video besutan CEO muda berusia 26 tahun, Evan Spiegel, ini berhasil naik ke puncak popularitasnya.
Seperti dilansir oleh Bloomberg, beberapa waktu lalu, Snapchat yang diluncurkan sejak tahun 2011 itu, pada Desember 2015 lalu tercatat jumlah pengguna hariannya ‘baru’ mencapai 110 juta. Namun seketika dalam lima bulan, pengguna Snapchat melompat hingga sekitar 40 juta pengguna.
Saat ini, jejaring sosial berlambang hantu itu tembus 150 juta pengguna harian, dan tak kurang dari 10 miliar video ditonton tiap harinya. Sedangkan Twitter, yang telah dibangun sepuluh tahun sejak tahun 2006, ‘hanya’ memperoleh angka 137 juta harian pengguna.
Mengapa Snapchat bisa begitu mencuri perhatian, khususnya mayoritas para anak muda, dan tumbuh secepat itu? Simak rangkuman Hitsss berikut.

1. Anak muda lebih memilih penyebaran konten secara intim
Dok. Gadgets NDTV 

Menurut analisis dan riset dari Profesor Felicity Duncan dari Cabrini College, AS, anak muda yang aktif di media sosial, kini cenderung mengedepankan penyebaran konten secara intim, seperti Snapchat, ketimbang penyebaran konten secara massal, seperti Facebook dan Twitter. Mengapa?
Salah satu sebabnya, Facebook dan Twitter kini dianggap terlalu ‘massal’ dan bernuansa ‘tua’, karena belakangan memang lebih banyak dihuni kalangan dewasa. Dari sini terlihat, perilaku anak muda telah bergeser, dari penyiaran massal, menjadi memilih intimasi.
Daripada malu atau kikuk berbagi pada media sosial di mana ada ayah, ibu, atau saudara mereka di Facebook atau Twitter, anak muda masa kini pun ‘eksodus’ ke Snapchat, sebab mereka lebih senang berekspresi dan berbagi dengan teman-teman sebaya secara bebas. Snapchat memang memungkinkan penggunanya sengaja berbagi kekonyolan dan guyonan, dan nanti bisa otomatis hilang dalam waktu 24 jam.

 2. Berbagi spontan secara real time
Dok. Business Insider 

Dengan sistem ephemeral messaing, Snapchat berciri khas posting-an hilang dalam sekejap, alias selama satu sampai 30 detik, setelah dilihat. Konsep berbagi secara real time ini yang banyak diminati. Lebih lepas dan spontan, tak banyak terlalu memikirkan teks panjang atau pemikiran yang ruwet, seperti mungkin ditemukan di Facebook dan Twitter.
Anak muda yang kerap berbagi foto dan video ‘lucu-lucuan’, juga tak takut orang tua menemukan foto atau video mereka. Kecuali menyimpannya di My Story, karena bisa bertahan dilihat di sana selama 24 jam.

3. Komunikasi menjadi seperti ‘permainan’ yang menyenangkan
Dok. Techcrunch 

Berkat fitur selfie dan video pendek yang diimbuhi pesan, Snapchat digemari karena bisa jadi ajang eksis sekaligus berkomunikasi. Lebih dari itu, Snapchat juga memberikan banyak kesempatan untuk berkreasi.
Pasalnya, Snapchat kaya akan filter dan emoticon lucu nan menggemaskan, misalnya Dog Style, Rainbow, Bob Marley, Flowers dan masih banyak lagi. Sehingga, ada kesan unik dan membuat orang sekitar tertawa kala melihat hasilnya.
Pengguna juga bisa bisa bertukar wajah dalam foto, sebab Snapchat memiliki fitur swap wajah di foto. Dengan hal-hal ini, Snapchat telah membuat komunikasi seperti ‘permainan’ yang menyenangkan.

4. Memberi wadah ekspresi kegiatan sehari-hari 
Dok.Social Media London 

Keberhasilan Snapchat sendiri tidak dipungkiri lantaran banyak selebritas yang menggunakan layanan ini, untuk berbagi kehidupan pribadinya. Dari mulai Kim Kardashian sampai Dian Sastrowardoro, selebritas internasional dan dalam negeri, gemar berbagi update mereka kepada para pengikutnya.
Setiap orang punya kesempatan untuk menceritakan aktivitas harian (video stories) mereka. Snapchat pun menjelma menjadi jurnal atau buku harian khusus foto dan video singkat, wadah untuk mengabadikan kegiatan harian setiap orang.

5. Simpel dan tidak membingungkan
Kehebatan Snapchat lainnya adalah tampilannya simpel, dan penggunaan yang cenderung lebih mudah. Ini tepat untuk generasi muda, yang tidak begitu suka dengan hal-hal ‘ribet’. Bahkan dalam satu kesempatan konferensi, bos Twitter sendiri, sang CEO Jack Dorsey, juga mengakui bahwa Snapchat jauh lebih mudah digunakan.

6. Inovasi yang terus berkembang
Tak berpuas sampai di satu titik, Snapchat terus ingin berkembang, agar tak ditinggalkan penggunanya. Kini Snapchat bahkan sedang mengembangkan inovasi 3D swafoto alias selfie, dengan mengakuisisi perusahaan pengembang aplikasi 3D selfie bernama Seene. Aplikasi ini bisa memindai wajah seseorang dan mengubahnya menjadi model tiga dimensi. (DI/AP)


Sumber:
http://www.gudangmateri.com/2010/08/perkembangan-telematika-di-indonesia.html
http://hitsss.com/6-hal-mengapa-snapchat-digandrungi-muda-mudi-dan-jadi-penakluk-media-sosial-saat-ini/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar