Tablet PC semakin populer. Bukan hanya di kalangan dewasa dan orang tua, anak usia dini pun sekarang sudah mulai banyak menggunakan. Bisa kita lihat di sekitar atau tetangga kita yang rentang usianya antara 4-7 tahun, kebanyakan sudah dibelikan tablet oleh orang tuanya.
Kondisu tersebut memperlihatkan bahwa penetrasi pasar Tablet PC sungguh luar biasa. Wajar bila Indonesia lalu disinyalir sebagai bangsa terbesar pasar Tablet PC.
Sayangnya, saat ini tablet sebagian besar digunakan untuk hiburan seperti bermain game dan menonton video saja. Menurut survei yang dilakukan oleh perusahaan teknologi dan riset, Gartner mengungkapkan bahwa orang lebih banyak menghabiskan waktu untuk menonton film, mendengarkan musik, dan bermain games di Tablet.
Senada dengan Gartner, survei yang dilakukan oleh Google AdMob pada lebih dari 1,400 pemilik Tablet di AS disebutkan bahwa 84 persen dari pemiliknya lebih menyukai aktivitas bermain game dibandingkan mencari info atau browsing.
Sama seperti di Amerika, masyarakat kita pun "doyan" menggunakan Tablet untuk bermain game. Hal ini dibuktikan oleh survei yang dilakukan Samsung Indonesia beberapa waktu lalu. Dalam survei tersebut memperlihatkan di Indonesia kebanyakan Tablet digunakan untuk bermain game.
Namun fenomena yang menyedihkan justru orang tua membiarkan anak-anaknya menghabiskan waktu untuk bermain game di perangkat tersebut. Dalam survei Samsung menunjukan kecenderungan untuk bermain game ini tidak hanya dilakukan orang dewasa namun juga anak-anak. Kebanyakan saat bekerja, orang tua memberikan Tablet pada anaknya agar diam.
Berangkat dari sana, mengawali tahun 2014, TechLife tertarik untuk mengulas soal "Memaksimalkan Fungsi Tablet". Tujuannya, agar khalayak publik menyadari bagaimana sebenarnya Tablet PC dimanfaatkan untuk berbagai hal, baik yang berkaitan dengan produktivitas kerja, menambah pengetahuan serta menjadi media hiburan ketika bersantai dsb.
Karena Tablet PC dirancang lebih simple dan memiliki banyak fitur serta performa semakin baik untuk melakukan berbagai kegiatan secara mobile, maka kita harus lebih cerdas memosisikannya sebagai media pendudukung dalam bisnis atau pekerjaan. Diantaranya, kaum pebisnis bisa melakukan presentasi ke klien. Fotografer dapat menampilkan dasil fotonya. Begitu pulsa dengan penjual online, bisa melakukan share info produk dan desainnya melalui jejaring sosial, blog, dsb.
Selain itu, bagi orang tua dituntut lebih bikak memberikan fasilitas bagi buah hatinya agar memberikan fungsi yang maksimal sesuai kebutuhan. Instal aplikasi-aplikasi yang memang dapat memberikan pengetahuan luas bagi perkembangan dan pendidikan anak. Juga pantau dan jangan biarkan anak hanya bermain game. Dengan buku elektronik (ebook), misalnya, biasakan anak membaca dan kita menanyakannya setiap hari atau paling tidak akhir pekan.
Masih banyak hal-hal positif yang bisa dimaksimalkan dalam mendukung berbagai kegiatan kita. Dalam kesempatan kala itu, TeenLife memfokuskan pada tuga pembahasan, yakni meningkatkan produktivitas kerja, pendidikan, dan media kreativitas.
Sumber:
Ampas, S, Rachma, Noer, Adi. 2014. Cerdas dan Bijak Menggunakan Tablet.TechLife Indonesia 64
Pendapat:
Menurut saya, penggunaan tablet itu harus cerdas. Banyak aplikasi yang mendukung untuk pekerjaan bukan untuk "dimainkan" oleh anak-anak. Memang benar ada aplikasi games yang ditujukan untuk anak-anak, namun tidak baik memberikan kepada anak-anak sebuah gadget yang mereka sendiri belum bisa merawatnya. Saran saya, dampingi mereka dalam penggunaannya dan batasi waktunya. Selain itu unduhlah aplikasi-aplikasi yang menunjang untuk pekerjaan anda karena tablet itu sangat membantu jika Anda bijak dalam penggunaanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar