Jakarta -Walau bekas, baju-baju bekas di Metro Plaza, Pasar Baru tetap diminati banyak kalangan bahkan orang kaya hingga para artis.
Menurut salah satu pedagang baju bekas di Pasar Baru Thalita, masih banyak orang yang suka beli baju bekas karena harganya yang murah namun modelnya dan bahannya bagus.
"Justru yang sering beli di sini orang-orang menengah atas, orang banyak duit, sampai para artis sering beli baju bekas," ungkap Thalita kepada detikFinance, ditemui di Metro Plaza, Pasar Baru, Jakarta Pusat, Sabtu (25/10/2014).
Ia mengatakan, orang kaya dan para artis lebih suka beli baju bekas Pasar Baru karena pakaiannya jauh lebih bersih dibandingkan sentra baju bekas lainnya di Pasar Senen.
"Di sini semua bajunya di laundry dulu, jadi lebih bersih, tempatnya nyaman, ber-AC, dan harganya juga murah," katanya.
Thalita
mengungkapkan, untuk harga kemeja pria dan wanita rata-rata dijual Rp
50.000-80.000/potong, sedangkan untuk jaket kulit asli dijual dari Rp
400.000-Rp 1 juta/potong.
"Memang lebih mahal dari yang di Pasar Senen, karena di sini juga sewa tempatnya lebih mahal, dan semua baju juga di laundry," katanya.
Ia mengakui, baju bekas tersebut juga berasal dari distributor baju
bekas di Pasar Senen, namun baju yang dipilih merupakan baju yang
kualitasnya lebih bagus.
"Dapatnya dari Pasar Senen juga, tapi
barangnya diimpor dari Jepang, Korea Selatan, dan Malaysia. Untung juga
baju bekas juga lumayan omzetnya Rp 40 juta per bulan," ucapnya.
Tak hanya baju bekas, di Pasar Baru juga terdapat banyak penjual alat salon dan kosmetik.
Kebanyakan alat salon yang dijual di Pasar Baru, adalah buatan luar
negeri alias impor. Paling banyak alat salon impor yang dijual berasal
dari Tiongkok.
"Alat catokan, hair dryer sama alat sauna atau alat salon ini asalnya dari Tiongkok," ungkap Beauty advisor Toko Jaya Lestri Sofie.
Ia
mendapatkan alat salon melalui pihak ketiga atau ditributor. Mengenai
harga, alat salon buatan Tiongkok dianggap lebih murah dibandingkan
produk serupa dari negara lain seperti Korea dan Jepang.
"Harga alat-alat salon mulai dari Rp 75 ribu sampai Rp 1,5 juta," imbuhnya.
Selain
menjual alat salon, Sofie juga menjual beberapa produk kosmetik seperti
lipstik, bedak hingga keperluan make-up lainnya. Berbeda dengan alat
salon, Sofie mengklaim lebih banyak menjual kosmetik produksi dalam
negeri ketimbang impor. Kosmetik yang banyak dijual di Pasar Baru
umumnya diproduksi di Pulo Gadung, Jakarta Timur dan Surabaya, Jawa Timur.
"Kebanyakan kosmetik yang kita jual itu berasal dari Indonesia khususnya Pulo Gadung sama Surabaya," katanya.
Menurut
Sofie pihaknya lebih memilih menjual produk kosmetik lokal karena lebih
aman dibandingkan yang impor. Hampir sebagian besar atau 80% kosmetik
yang ia jual adalah produksi dalam negeri.
"Kosmetik harganya
dari Rp 30 ribu hingga Rp 200 ribuan. Beli eceran atau grosir harganya
tetap sama yang membedakan paling di kita itu tiap hari dapet potongan
15%. Kosmetik biasanya kita beli dari pabriknya langsung makanya
harganya jadi lebih murah," jelasnya.
(Sumber:
http://finance.detik.com/read/2014/10/25/173343/2729562/4/2/orang-kaya-sampai-artis-doyan-beli-baju-bekas-di-pasar-baru
)
Pendapat
Menurut
saya, kesempatan seperti ini sangat diminati khusus kaum wanita. Karena
dengan harga yang terjangkau, kita bisa tetap stylish tanpa harus
membeli barang bermerek yang bisa merogoh isi dompet. Saya harap setiap
pembeli bisa memilih barang yang sesuai kebutuhan bukan keinginan. Kalau
mau diikuti keinginannya maka kita tidak akan merasa puas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar