Gambar

Rabu, 18 November 2015

Pemanfaatan Bahasa Indonesia pada Tataran Ilmiah, Semi Ilmiah, dan Non Ilmiah (Tugas 2)

Macam-macam karya tulis ilmiah

Karya tulis ilmiah dapat berwujud dalam bentuk makalah (dalam seminar atau simposium), artikel, laporan praktikum, skripsi, tesis, dan disertasi, yang pada dasarnya kesemuanya itu merupakan produk dari kegiatan ilmuwan.


  • Wacana pada Tataran Ilmiah

Merupakan wacana yang memilki aturan baku dan sejumlah persyaratan khusus yang menyangkut metode dan penggunaan bahasa. Contoh makalah, laporan, skripsi, tesis, disertasi.
Wacana Ilmiah

Wacana Ilmiah adalah tulisan yang berisi argumentasi penalaran keilmuan, yang dikomunikasikan lewat bahasa tulis    yang formal dengan sistematis-metodis dan sintesis-analitis.
Dalam tataran ilmiah, bahasa Indonesia sangat wajib diperlukan terutama dalam penulisan karya ilmiah, sehingga bahasa yang baik dan benar sangat diperlukan agar pemahaman bahasa dalam satu paragraph ke paragraph lainnya dapat dimengerti.

Bahasa indonesia yang baik seharusnya sudah di tanamkan sejak dini, agar anak-anak dapat berbahasa dengan baik dan sopan. Sekarang ini kebanyakan bahasa telah mulai dipersalahgunakan oleh banyak orang, yang menggunakan bahasa tersebut tidak pada tempatnya sehingga menimbulkan kerancuan dalam berkomunikasi. Oleh karena itu, sebaiknya sejak dini kita harus membiasakan diri menggunakan bahasa yang baik dan benar sehingga pemanfaatan bahasa dapat di rasakan dengan baik oleh semua pihak.

Contoh penggunaan bahasa dalam tataran ilmiah
Makalah Ringkas
PERILAKU EMPAT KATA PENUNJUK ARAH DALAM BAHASA BALI
I Dewa Putu Wijana | Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada


  • Wacana pada Tataran Non Ilmiah

Merupakan wacana yang tidak terikat pada karangan baku. Contoh anekdot, editorial, opini, reportase, dll.
Yang termasuk dalam wacana non ilmiah adalah anekdot, dongeng, hikayat, cerpen, novel, roman, dan naskah drama.
contoh dari wacana no ilmiah :
Diusir di Pabrik Kapur(Anekdot)
Ketika sedang asyik melukis obyek pabrik kapur di suatu daerah, tahu-tahu seorang lelaki berbadan kekar mengendarai sepeda motor, berhenti persis di depannya.
”Sebentar, kamu tahu pabrik itu ada yang punya.”
”Ya tahu, wong langit saja juga ada yang punya kok.”
”Kamu tahu kalau menggambar itu ada ijinnya.”
”Ijin sama siapa?”
”Ya sama yang punya…”
Jengkel dengan gayanya yang mentang-mentang, Thalib langsung berdiri dan balik menggertak:
”Kamu tahu pangkatku?”
Lelaki itu menggeleng.
”Minggir,” Thalib mengibaskan tangannya, mengusir, lelaki tadi langsung pergi.


  • Wacana pada Tataran Semi Ilmiah

Merupakan wacana yang karakteristiknya berada di antara ilmiah dan non ilmiah. Contoh artikel, editorial, opini, feuture, reportase.
Contoh wacana non ilmiah :
Aku merasa rendah diri. Aku merasa tak punya kemampuan apapun dari segala bidang. Apa yang bisa kulakukan? Aku seperti orang tak berguna. Mungkin… telah lama aku kehilangan rasa percaya diriku, dan aku tak menyadarinya.
Bagaimana caraku untuk mendapatkan rasa percaya diriku kembali? Sebenarnya aku trauma dengan apa? Aku takut dengan apa? Oh! Aku bingung! Astaghfirullah…
Aku seperti menangis sendiri kesepian di dalam tiap senyumku. Oh… aku benar-benar merasa bagai orang tak berguna! Aku masih belum bisa mengatasi perasaan minderku sendiri. Bagaimana ini ya Allah?
Sampai di usiaku yang telah menginjak 16 tahun ini aku masih bingung. Apa keistimewaanku? Aku hanyalah seorang perempuan yang rapuh… dan tak punya keistimewaan apapun. Astaghfirullahal’adzim… Astaghfirullah… Astaghfirullah… Kemanakah semangatku yang membara itu pergi?
Setiap orang pasti punya kelebihan dan kekurangan. Aku masih punya banyak kekurangan. Tapi… aku sangat bangga menjadi orang Islam. Menjadi seorang muslimah… apakah itu dapat disebut sebagai kelebihan? I don’t know!

Refrensi :

http://vanitayosi.blogspot.com/2011/10/wacana-pemanfaatan-bahasa-indonesia.html

http://xxx-myzoners.blogspot.com/2013/01/kesalahan-kesalahan-dalam-menuliskan.html

http://andrezoldrick1.blogspot.com/2013/01/wacana-yang-membedakan-pemanfaatan.html

http://dimascorp.blogspot.com/2014/11/pemanfaatan-bahasa-indonesia-pada.html

Selasa, 17 November 2015

Setelah Dijual Sony, Vaio Kembali Bertempur di Pasar Laptop



Aditya Panji, CNN Indonesia  | Jumat, 21/08/2015 10:49 WIB





Jakarta, CNN Indonesia -- Komputer jinjing atau laptop dengan merek dagang Vaio akan kembali menggempur pasar global meskipun kali ini tidak lagi berada di bawah payung Sony.

Pada Maret 2014 lalu, perusahaan teknologi Sony telah menjual unit bisnis komputer jinjing mereka, Vaio, kepada Japan Industrial Partners (JIP), karena kala itu penjualan komputer global lesu dan tren komputasi diprediksi bergerak ke perangkat mobile.

Perusahaan baru yang membawahi Vaio kini disebut Vaio Corp, yang mulai menjual produk ke pasar Jepang. Sekarang Vaio coba memperluas bisnisnya ke Amerika Serikat dan fokus pada produk menengah ke atas.

CEO Vaio Corp, Yoshimi Ota mengatakan, pihaknya mulai menjual komputer di toko retail Microsoft di Amerika Serikat pada Oktober 2015.

Selain itu, perusahaan juga punya rencana untuk ekspansi ke pasar Brasil untuk memproduksi dan menjual komputer.
Ketika masih berada di bawah Sony, Vaio mendapatkan citra produk berkualitas tapi dibanderol dengan harga mahal. Sony kala itu menargetkan Vaio untuk para desainer grafis, fotografer, dan profesional lain.

Menurut Ota, ketika itu Sony melakukan kesalahan tidak memfokuskan bisnis Vaio pada profitabilitas. Belajar dari itu, Vaio Corp berusaha untuk tidak melakukan kesalahan yang sama.

"Kami tidak tertarik untuk membuat model murah dan dipakai semua orang," ujar Ota seperti dikutip dari The Wall Street Journal, Rabu (19/8).

Selain komputer jinjing, saat ini Vaio Corp juga membuat ponsel pintar dengan merek Vaio Phone yang mengusung spesifikasi tinggi dan harga premium. (adt/eno)


Analisis: Menurut saya hal ini baik, karena saya juga menggunakan laptop merek VAIO. Hasil yang diberikan tidak buruk. VAIO sangat baik karena mau bangkit setelah lepas dari Sony. Mengingat Sony mengalami masalah dalam perusahaannya. 

Toshiba Jual Bisnis Sensor Gambar ke Sony



Aditya Panji, CNN Indonesia       Kamis, 29/10/2015 12:18 WIB

 



Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan teknologi Toshiba memutuskan menjual unit bisnis sensor gambar kepada Sony dan merombak bisnis semikonduktor yang dinilai tak menguntungkan.

Dalam sebuah pernyataan resmi tentang kesepakatan ini, Toshiba juga menjual pabrik sensor gambar di Oita, Jepang selatan, ke Sony pada akhir tahun dan menarik diri dari bisnis sensor.

Sony akan mengambil sebanyak 1.100 pekerja Toshiba dalam kesepakatan ini.

Kedua perusahaan tak menyebut nilai transaksi akuisisi Sony terhadap unit bisnis sensor gambar Toshiba.
Namun, menurut sumber yang dekat dengan kesepakatan, transaksi tersebut bernilai 20 miliar yen atau sekitar US$ 166 juta.

Toshiba juga mengatakan menarik diri dari bisnis light-emitting diode (LED) yang merupakan bagian dari unit bisnis semikonduktor.

Toshiba diketahui sedang tersandung masalah skandal akuntansi. Perusahaan Jepang tersebut melebih-lebihkan laba dalam berbagai unti bisnis, termasuk bisnis cip, televisi, komputer pribadi, selama lebih dari tujuh tahun. Nilai uang yang dilebih-lebihkan itu mencapai US$ 1,3 miliar.

Bagi Sony, langkah akuisisi unit bisnis sensor gambar Toshiba merupakan tindak lanjut untuk memantapkan posisi yang sudah dominan dalam industri tersebut.

Sony menguasai sekitar 40 persen dari total pasar sensor gambar complementary metal-oxide semiconductor (CMOS). Teknologi ini merupakan jenis papan sirkuit terpadu yang mengubah cahaya menjadi sinyal listrik. (adt/eno)


Analisis: Menurut saya ini sangat bagus dibandingkan harus memecat para pekerja akibat masalah dari perusahaan tersebut.