Rabu 28 Oct 2015, 17:52 WIB, Nur Khafifah – detikNews
Jakarta - Pemprov DKI Jakarta bekerjasama dengan
pihak swasta meluncurkan aplikasi transportasi berbasis online yang
terintegrasi dengan TransJakarta, yakni GoBusway dan Qlue Transit. Dengan
metode online, sistem transportasi di Jakarta akan lebih termonitor oleh
masyarakat.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengaku tak keberatan jika ada warga yang mengeluh karena terjadi kendala pada transportasi umum. Hal itu menurutnya justru menjadi pemicu bagi Pemprov DKI Jakarta dan jajarannya untuk bekerja lebih giat.
"Teknologi ini akan membuat masyarakat lebih baik dan kami semua juga akan kerja dengan lebih baik," kata Ahok di Balaikota DKI Jakarta, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (28/10/2015).
"Pasti orang di sosial media akan keluar tuh caci makinya. Digoblokinlah, apalah. Itu membuat kita bekerja semakin keras," imbuhnya.
Ahok mencontohkan kasus penggunaan alat berat oleh Dinas Pekerjaan Umum. Menurut Ahok, petugas yang mengemudikan alat berat saat ini banyak yang mencuri solar. Ia tahu persis hal itu karena dipantau dari GPS.
"Dia nggak kerja tapi solarnya keluar terus. Jadi memang ada niat mau nilep. Kalau lewat pihak ketiga bisa minta fee balik. Kemungkinannya itu," ujarnya.
Ia juga mencontohkan transparansi anggaran yang diterapkannya sehingga semua peserta lelang dapat mengakses keuangan Pemprov DKI Jakarta dengan detail. Ahok mengaku sering mendapat kendala dalam menerapkan sistem transparan. Namun ia berkomitmen untuk tetap tegas.
"Jadi kalau yang mau maling pasti sengsara. Saya punya cita-cita mau bikin maling sangat susah di DKI Jakarta," ujarnya.(khf/jor)
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengaku tak keberatan jika ada warga yang mengeluh karena terjadi kendala pada transportasi umum. Hal itu menurutnya justru menjadi pemicu bagi Pemprov DKI Jakarta dan jajarannya untuk bekerja lebih giat.
"Teknologi ini akan membuat masyarakat lebih baik dan kami semua juga akan kerja dengan lebih baik," kata Ahok di Balaikota DKI Jakarta, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (28/10/2015).
"Pasti orang di sosial media akan keluar tuh caci makinya. Digoblokinlah, apalah. Itu membuat kita bekerja semakin keras," imbuhnya.
Ahok mencontohkan kasus penggunaan alat berat oleh Dinas Pekerjaan Umum. Menurut Ahok, petugas yang mengemudikan alat berat saat ini banyak yang mencuri solar. Ia tahu persis hal itu karena dipantau dari GPS.
"Dia nggak kerja tapi solarnya keluar terus. Jadi memang ada niat mau nilep. Kalau lewat pihak ketiga bisa minta fee balik. Kemungkinannya itu," ujarnya.
Ia juga mencontohkan transparansi anggaran yang diterapkannya sehingga semua peserta lelang dapat mengakses keuangan Pemprov DKI Jakarta dengan detail. Ahok mengaku sering mendapat kendala dalam menerapkan sistem transparan. Namun ia berkomitmen untuk tetap tegas.
"Jadi kalau yang mau maling pasti sengsara. Saya punya cita-cita mau bikin maling sangat susah di DKI Jakarta," ujarnya.(khf/jor)
Analisis:
Aplikasi yang sangat membantu dan memudahkan masyarakat untuk menggunakan
transportasi di Jakarta. Saya harap lewat peluncuran aplikasi ini, masyarakat
Jakarta bisa lebih senang menggunakan transportasi umum dan menghemat
penggunaan kendaraan pribadi, serta mengurangi kemacetan di Jakarta. Selain
memberi dampak positif bagi masyarakat, penggunaan ini bisa memantai cara kerja
dari pegawai. Apabila terjadi kecurangan atau kesalahan, pemerintah dapat
menegur dan memberi sanksi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar