1 Oktober
2015
JAKARTA –
Tak puas atau kecewa dengan layanan yang diberikan suatu perusahan, tapi
bingung mau menyampaikan keluhan kemana? Kondisi seperti itu sering dialami
masyarakat, karena minimnya sarana yang tersedia. Tapi kini ada BULP,
aplikasi Customer Relation Management yang coba memberikan solusi.
Pesatnya
perkembangan teknologi dan masyarakat yang kian kritis, mendorong hadirnya
aplikasi yang dapat menampung aspirasi masyarakat terhadap perusahaan yang
dapat diakses dengan mudah.
Hal itulah
yang mendorong BULP, aplikasi Customer Relation Management pertama karya anak
bangsa yang terpanggil untuk menjembatani perusahaan dan masyarakat melalui
penyampaian aspirasi yang komprehensif, serta kolaborasi partisipasi aktif dari
masyarakat dan perusahaan.
CEO BULP
Arie Nasution mengatakan, bahwa menurut riset yang dilakukan oleh Avaya
Indonesia tahun 2015, 5 dari 6 orang Indonesia selalu merasa tidak puas dengan
pelayanan perusahaan.
Dan hasil
riset Gudpoin tahun 2014 menyatakan, 96% dari pelanggan yang tidak puas dengan
pelayanan perusahaan enggan untuk menyampaikan keluhannya.
Hal ini
tentunya berpotensi merugikan perusahaan, dimana perusahaan tidak dapat
mendengar aspirasi masyarakat. Padahal hal ini akan sangat berguna bagi
pengembangan pelayanan.
“Untuk
itulah BULP diciptakan sebagai solusi untuk masyarakat menyampaikan aspirasi
yang menyeluruh dengan mudah,” ujar Arie di Jakarta, Rabu (30/9/2015).
Tidak hanya
keluhan, lanjut Arie, pengguna juga bisa memberikan saran, permintaan, atau
juga pujian yang ditujukan untuk pengembangan pelayanan. Aspirasi ini tentunya
akan mendapatkan respon dari perusahaan bersangkutan yang telah menjalin
kerjasama dengan BULP.
Mempertimbangkan
pentingnya unsur kepastian bagi masyarakat, BULP juga menghadirkan fitur status
aspirasi, di mana pengguna dapat mengetahui perkembangan aspirasi yang telah
disampaikan melalui lima status, yaitu pending, rejected, approved, delivered,
dan responded.
Komitmen
BULP dalam menghadirkan kontrol sosial ditunjukkan dengan fitur-fitur BULP
yaitu Share, fitur yang dihadirkan agar pengguna dapat membagikan apa yang
mereka alami kepada lingkungan sekitarnya, dan Me too! yang berfungsi untuk
mendapatkan dukungan dari masyarakat yang mengalami pengalaman yang serupa.
Diungkapkannya,
sejak bulan Januari hingga saat ini, BULP telah menerima lebih dari 9.000
aspirasi. Uniknya, 78 persen dari aspirasi tersebut bukan merupakan keluhan,
melainkan saran, permintaan, dan pujian.
“Dan dengan
fitur yang dihadirkan BULP, masyarakat dapat memberikan masukan yang tidak
biasa, bahkan kadang bisa dibilang menginspirasi perusahaan,” imbuhnya.
Kunci
keberhasilan kontrol sosial melalui gerakan #YourVoiceMatters adalah kontribusi
dan partisipasi aktif masyarakat dan pelaku industri. “Kami harap, gerakan ini
dapat diterima dengan baik oleh kedua belah pihak,” ujar Arie. (MS/HBS)
Sumber: http://telsetnews.com/111715/bulp-aplikasi-pengembangan-pelayanan-publik-di-industri-swasta/
Analisis:
Saat ini orang sudah malas untuk memberi saran atau keluhan secara langsung.
Menurut saya aplikasi sangat membantu para pengguna dari suatu perusahaan,
karena selain memberi dampak dari perusahaan tersebut untuk memperbaiki,
aplikasi ini juga membantu pengguna untuk fleksibel dalam nenyampaikan masukannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar